Jumat, 26 Juni 2015

36th Bali Kite Festival (Festival Layang-layang Bali ke-36)


Bali Kite Festival adalah sebuah festival layang-layang internasional, diadakan setiap tahun setiap bulan Juli di wilayah Padang Galak Sanur. Layang-layang tradisional raksasa, empat meter dengan lebar dan hampir sepuluh meter panjangnya, yang dibuat dan diterbangkan kompetitif oleh tim-tim yang berasal dari desa-desa di Denpasar. Acara ini adalah festival keagamaan musiman mengirimkan permohonan kepada dewa-dewa Hindu untuk tanaman dan panen berlimpah, dan benar-benar adalah pesta untuk semua panca indera. Sebuah orkestra gamelan menyediakan soundtrack seluruh perayaan, sebagai legiun tari layang-layang udara untuk mengalahkan mereka.
Jika Anda cukup beruntung untuk melakukan perjalanan ke akomodasi Anda di Bali selama ini pastikan Anda jangan lewatkan festival ini! Bebean (berbentuk ikan), Janggan (berbentuk burung), dan Pecukan (daun berbentuk) adalah layang-layang tradisional diterbangkan selama festival oleh tim dari sepuluh atau lebih pemain layang-layang dewasa. Bebean adalah yang terbesar dari layang-layang, dan menyerupai luas mulut split-ekor ikan. Layang-layang Janggan olahraga ekor kain mengesankan mengalir, sering mencapai seratus meter atau lebih panjang. Pecukan membutuhkan keterampilan yang paling untuk terbang, karena bentuknya yang relatif stabil. Warna-warna tradisional dari layang-layang mengesankan adalah merah, putih, dan hitam.
Pemandangan dari layang-layang berwarna-warni lembut terayun-ayun di langit biru Bali menarik penonton lokal, serta sejumlah besar wisatawan yang berkunjung setiap tahun. Para pejabat melaporkan bahwa lebih dari seribu layang-layang dari luar negeri berpartisipasi dalam festival 2011, pinjaman ini tradisi lokal yang indah jenis flavor.Each sejati internasional tradisional layang-layang memiliki kompetisi sendiri, dengan kelompok-kelompok dari sepuluh tim bersaing untuk judul seperti peluncuran terbaik dan terpanjang penerbangan. Kadang-kadang layang-layang turun atas sawah di dekatnya, dan anggota tim harus lari melalui padi untuk mengambil layang-layang sebelum menyentuh air.
Sebuah kompetisi juga diadakan selama festival layang-layang yang menampilkan kreasi baru, yang dapat mencakup tiga dimensi karya seni terbang yang menggambarkan dewa-dewa Hindu, atau bahkan layang-layang sponsorship. Kedua layang-layang tradisional dan kreasi baru susah payah buatan tangan dari kain bambu dan katun, sehingga terbang karya art.In musim kemarau bulan Juni, Juli, dan Agustus, angin bertiup terus dari timur ke barat di sebagian besar Indonesia. Selama periode ini sudah umum terjadi pada pemandangan menawan dari anak-anak dan orang dewasa dengan senang hati terbang layang-layang mereka di sawah kosong, bahkan setelah festival resmi telah datang dan pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar